Serangan Udara IDF di 130 Titik di Gaza, 24 Warga Palestina Gugur dan 103 Luka-Luka

24 Warga Palestina meninggal dunia dan 103 luka-luka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, sejak  Senin malam hingga Selasa pagi.

BY Edited Tue,11 May 2021,01:06 PM

Jalur Gaza,  SPNA – 24 Warga Palestina meninggal dunia dan 103 luka-luka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, sejak  Senin malam hingga Selasa pagi.

Diantara korban jiwa adalah warga lanjut usia, anak-anak dan ibu Palestina, Palinfo melaporkan (11/05/2021).

Serangan  udara Israel juga menghancurkan dua apartemen di Gaza bagian barat. Tiga warga yang tinggal di sana gugur, salah satunya adalah seorang ibu dan suaminya yang menderita cacat.  

Israel juga menghancurkan salah satu lantai di gedung dekat Masjid Al-Susi, di kamp Al-Syati’.

Sementara itu Juru bicara Militer Israel, Avichai Adraee, mengatakan bahwa IDF telah melancarakan serangan di 130 titik di Jalur Gaza.

Di lain pihak, Hamas dilaporkan  membalasnya dengan menembak 200 roket ke wilayah Israel. Sebagian roket dijatuhkan sistem pertahanan rudal Iron Dome, dan beberapa lainnya jatuh di wilayah Ashkelon.

Yediot Ahronot melaporkan bahwa 340 roket jatuh di Ashkelon dan melukai 26 pemukim Israel.

Ismail Haniyeh sebelumnya mengancam akan melancarkan serangan ke wilayah Israel. Serangan tersebut disebut Hamas dengan “Pedang Al-Quds”, setelah IDF melakukan penodaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan penyerangan terhadap warga Palestina.

Di saat yang sama, Al-Qassam juga menyatakan akan terus melancarkan serangan. “Jika Israel masih terus menyerang Gaza, maka kami akan mengubah Ahskelon menjadi neraka jahannam,” seperti dilansir Palinfo.

 (T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Maher Al-Akhras Dibebaskan Setelah Mogok Makan Selama 103 Hari

Asosiasi Tahanan Palestina menegaskan bahwa Al-Akhras memperoleh kebebasannya berkat ketabahan dan keberaniannya melawan kebijakan penahanan administratif sistematis yang merupakan kebijakan paling berbahaya Israel terhadap Palestina. Disebutkan bahwa kebijakan tersebut mempengaruhi ribuan warga Palestina selama bertahun-tahun, dan hingga saat ini otoritas Israel masih menahan sekitar 350 tahanan administratif, termasuk tga tahanan wanita.